Tugas Mata Kuliah Perkembangan
Pribadi Konselor
Dosen pengampu : Bu. Annisa Maimunah, M.Psi.
Disusun oleh:
Dwi Sulistiyo (11144200225)
Eko Dwi Firmanto (11144200247)
Khuli Faisal (11144200209)
Rakhman
Habibi (11144200239)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya, sehingga penulis
Alhamdulillah bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “OPEN MINDEDNESS(PIKIRAN TERBUKA)”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan
Pribadi Konselor yang diampu oleh Bu Annisa Maimunah, M.Psi.,pada Prodi
Bimbingan Dan Konseling di Universitas PGRI Yogyakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Amin.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan bersama kita selalu berpikir terbuka dalam bertindak apapun untuk
melakukan segala hal agar tercapainya tujuan yang dihadapi dengan benar,
sehingga dalam melakukan tindakan hati akan selalu tenang dan jiwa akan semakin
tentram. Dalam kebutuhan ini orang akan mengacu pada pikiran yang lebih matang
sehingga pikiran yang terbuka itu akan memunculkan gagasan-gagasan baru yang
membantu seseorang berfikir lebih jelas dan berpikir terbuka bisa membuat kita
mengerti yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
2.
Rumusan masalah
·
Apa itu pikiran terbuka?
·
Mengapa perlunya berpikir terbuka?
3.
Tujuan
·
Menambah pengetahuan tentang apa itu berpikir
terbuka.
·
Mengetahui gunanya berpikir yang terbuka.
·
Menambah pengetahuan tentang cara melatih pikiran terbuka.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Berpikiran Terbuka
Seringkali
kita mendengar orang berkata: “berpikirlah terbuka!”, “bukalah pikiran anda!”,
atau “kamu harus membuka pikiranmu dan jangan menutup pikiranmu!” Apa itu yang
dimaksud dengan berpikir terbuka?
Berpikir
terbuka adalah aktivitas otak yang terbuka terhadap
berbagai ide, pandangan, argumen,
data, teori, dan kesimpulan. Lebih dari itu, berpikir terbuka berarti membuka
pikiran terhadap kemungkinan bahwa suatu ide, pandangan, data, teori, dan
kesimpulan bisa benar atau salah. Jika seseorang tidak dapat menerima
kemungkinan bahwa suatu ide, pandangan, argumen, data, teori, dan kesimpulan
salah, maka orang itu dapat dikatakan sebagai orang yang berpikir tertutup.
Oleh
karena itu, seorang yang menganggap atau mengklaim diri sebagai orang yang
berpikir terbuka seyogianya meneliti, menganalisis, mempertimbangkan, dan
menilai berbagai ide, pandangan, argumen, data, teori, dan kesimpulan secara
kritis dengan menggunakan akal sehat dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya
sebelum menerima dan mempercayai suatu hal sebagai kebenaran. Artinya, seorang
yang berpikir terbuka tidak akan menerima dan mempercayai suatu jika suatu ide,
pandangan, argumen, data, teori, dan kesimpulan tidak didukung oleh berbagai
bukti relevan dan argumen yang didasarkan pada akal sehat. Jadi, seorang yang
berpikir terbuka tidak akan serta-merta menerima dan mempercayai suatu ide,
pandangan, argumen, data, teori, dan kesimpulan sekalipun hal-hal itu
dinyatakan oleh otoritas tertentu dalam masyarakat, entah orangtua, keluarga,
orang yang lebih tua, guru/dosen, pemuka ataupun agama/masyarakat.
Jika
seseorang menerima dan mempercayai sesuatu tanpa mengujinya terlebih dahulu,
maka ia bisa disebut sebagai orang yang tidak kritis. Dan jika seseorang
menerima dan mempercayai sesuatu tanpa didukung oleh berbagai bukti relevan dan
argumen yang masuk akal, maka orang itu dapat disebut sebagai orang yang mudah
percaya. Kedua tipe orang seperti itulah yang cenderung mudah ditipu,
dimanipulasi, dieksploitasi, dibodohi, dan disesatkan. Jika seseorang menerima
dan mempercayai sesuatu padahal data, bukti, dan kenyataan bertolak belakang
dengan apa yang dipercayainya, maka orang tersebut mengalami delusinasi.
Setiap
orang memiliki kecenderungan untuk mudah mempercayai otoritas tertentu, opini
publik, bahkan dirinya sendiri. Hal ini diperburuk oleh kenyataan bahwa banyak
orang dengan salah menggunakan “hak” otoritas yang dimilikinya untuk memperdaya
orang lain. Oleh karena itu, seorang ilmuwan bisa saja “jatuh” ke dalam
pikirannya yang tertutup karena menganggap diri sudah benar dengan pengetahuan yang
mumpuni tanpa melakukan pengujian berulang terhadap ide, pandangan, argumen,
dan kesimpulan yang telah dibuatnya.
Demikian
juga halnya, seorang yang kritis dan skeptis bisa saja, tanpa disadarinya,
memiliki pikiran yang tertutup karena enggan menguji pikiran-pikirannya
sendiri. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang dapat serta-merta
menganggap dan dianggap sebagai seorang yang berpikir terbuka, apapun itu
pekerjaan, kekuasaan, kedudukan, karakter, ataupun label/cap yang selama ini
dikenakan pada orang itu jika ia tidak mau menguji pikiran-pikirannya.
Dengan
demikian, seorang yang berpikir kritis sepatutnya tiada henti
mempertimbangkan dan menguji pikiran-pikirannya terhadap, baik berbagai bukti
terkini yang relevan maupun argumen dan pandangan orang lain. Seorang yang
berpikir kritis selalu sadar bahwa setidaknya ada dua kemungkinan di dalam
dunia ini, yakni sesuatu itu benar atau salah. Sesungguhnya seorang kritis
adalah orang yang tidak pernah ragu dan malu serta dengan kerendahan hati rela
mengakui jika pikirannya salah kemudian mengoreksi pikirannya yang salah itu
seturut bukti yang ada. Dan semua proses ini dilakukan tanpa mengenal kata
akhir alias terus dilakukan.
2.
Melatih Pikiran Terbuka
Menurut
Ikhwan Sopa - Trainer E.D.A.N.
“Berpikiran
terbuka, akan membuka pikiran Anda. Jadi, Anda pikirkan saja.”
Berdasarkan materi oleh: WikiHow
Pikiran
terbuka, atau open mind, atau open minded, atau being open minded, telah
terbukti menjadi salah satu ciri dari karakter orang-orang besar dan sukses.
Sikap open minded-lah yang telah menjadikan mereka orang yang besar dan sukses.
Cobalah Anda
renungkan gambaran berikut ini.
Orang yang
sangat kaya, tidak berbahagia karena kuantitas kekayaannya. Banyak uang
bukanlah tentang ‘banyaknya uang’. Satu-satunya perihal kuantitatif yang
melekat pada kebahagiaannya, adalah “kuantitas pilihan” sebagai konsekuensi
dari kekayaannya.
“Mau beli
apa lagi Saya hari ini?” “Siapa lagi yang mau Saya kasih uang?”
“Anak Saya sakit, baiknya masuk ke rumah sakit mana ya?”
“Anak Saya sakit, baiknya masuk ke rumah sakit mana ya?”
Orang yang
punya rumah banyak, tidak berbahagia karena kuantitas rumahnya. Kekayaannya
terletak pada pilihan.
“Sayangku,
weekend kali ini mau nginep di villa kita yang mana?”
Orang yang
punya banyak mobil, tidak senang karena kuantitas mobilnya. Ia senang karena
kuantitas pilihannya.
“Hari ini
Aku mau pake Jaguar merah aja deh. Besok baru Ferrari yang biru.”
Orang yang
berkuasa, hanya berbahagia jika ia memahami kuantitas dan kualitas pilihan yang
muncul dari kekuasaannya.
“Dengan
kuasa yang Saya punya, apa yang bisa Saya lakukan untuk membantu orang banyak?”
Bisakah kini
Anda mengerti, betapa kayanya orang yang kaya? Maukah Anda mengetahui, resep
apa yang mereka coba? Resep itu adalah berpikiran
terbuka.
Menurut definisinya, open minded
kurang lebih adalah:“Having or showing receptiveness to
new and different ideas or the opinions of others.”
Berpikiran
terbuka, akan membuka pikiran Anda. Jadi, Anda pikirkan saja. Berpikiran
terbuka akan mencegah pikiran buntu dan mampet. Berpikiran terbuka akan
mencegah Anda dari berpikiran sempit. Anda bisa membayangkan, apa jadinya jika
Anda selalu saja menolak buah pikir orang lain, menolak ide bawahan, atau
bahkan menolak sesuatu yang orang pada umumnya menerima. Berpikiran terbuka
akan mengeksplorasi pikiran Anda, sehingga Anda menjadi lebih kreatif,
intuitif, dan reseptif. Itu artinya, makin tinggi pula peluang kesuksesan Anda.
Berikut ini tips melatih berpikir
terbuka :
1. STIMULASI TELINGA ANDA DENGAN MUSIK BERBEDA
Stimulasilah
telinga Anda dengan mendengarkan jenis musik, yang Anda jarang atau belum
pernah mendengarnya. Belajarlah untuk mengapresiasinya. Dangdut, Keroncong,
Gambang Kromong, Campursari, Classical, New Age, Zouk, Rap, Mariachi, Country,
Afro-Blues dan sebagainya. Anda memang tak perlu menyukai atau mencanduinya.
Anda hanya mencoba lebih terbuka dan belajar mengapresiasinya. Yang namanya
musik, selalu menarik.
2. STIMULASI MATA ANDA DENGAN PANDANGAN BERBEDA
Nikmati
memandang hal-hal yang berbeda. Cobalah menikmati berbagai bentuk seni visual.
Sering-seringlah memandang segala sesuatu, yang bukan melulu kertas, layar
monitor, wajah kolega, bawahan atau atasan, atau bahkan sekedar wallpaper di
tembok kantor saja. Tontonlah film horor, jika selama ini Anda menghindarinya.
Apapun yang menjadi objek pandangan Anda, sepanjang itu tidak buruk atau
menjadikan dosa, sekalipun Anda tidak menyukainya, tetaplah berfungsi dengan
sebaik-baiknya, yaitu menstimulasi dan memprovokasi pikiran Anda.
3. STIMULASI LIDAH ANDA DENGAN MAKANAN YANG BERBEDA
Yang penting
halal dan enak. Cobalah Kebab Afrika. Nikmati sushi. Tinggal Anda pilih saja.
4. PELAJARI PERBEDAAN TENTANG ORANG DAN GAYA HIDUPNYA
Ingat,
pelajari saja. Anda tidak perlu menjadi bagian darinya. Apalagi, jika itu
memang tidak sesuai dengan sistem tata nilai Anda. Dengan belajar, wawasan Anda
akan menjadi kaya. Pikiran Anda akan terbuka.
5.
PELAJARI SESUATU YANG BARU
Basket,
golf, terjun payung atau bungee jumping jika perlu. Web design,
internet,taichi, aikido. Komunikasi, public speaking.
Dan
seterusnya.
6.
MILIKI KEMAMPUAN BARU
Berlatih
juggling dengan tiga bola? Tidak mungkin? Tetaplah berlatih dengan pikiran
terbuka. Anda bisa. Berlatihlah sulap kartu. Pelajari ping-pong. Tulislah
puisi, cerpen atau novel.
Dan
sebagainya.
7.
SAAT BERADA DI ANTRIAN
Lakukan ini:
·
Menghitung
·
Mengingat
·
Memperhatikan
·
Membandingkan
Dan sebagainya.
Dan sebagainya.
“Buset dah,
ini antrian panjang banget. Coba ada berapa orang sih…”
“Pintu exit di sana, tangga darurat di situ, toilet ke arah situ…”
“Ini yang namanya bar code ya? Gimana sih bikinnya… Kok cuman garis-garis tapi bisa di-scan trus keluar informasi sama harganya…”
“Pintu exit di sana, tangga darurat di situ, toilet ke arah situ…”
“Ini yang namanya bar code ya? Gimana sih bikinnya… Kok cuman garis-garis tapi bisa di-scan trus keluar informasi sama harganya…”
“Kalo di
bioskop yang sono sih, penontonnya tua-tua semua…”
8.
IKUTI KELAS DAN EVENT YANG TIDAK UMUM
Ikuti kursus
“Shalat Khusuk” Ambil bagian di seminar “Sukses Bermodal Dengkul” Jadilah
peserta “Lomba Lari Mundur” Ikut “Power Workshop E.D.A.N.” Aktiflah di
“Kelompok Penggemar Jangkrik” Jangan tolak quesioner “Apakah Anda Sudah Gila?” Dan
sebagainya.
9.
UBAH TEMPAT FAVORIT ANDA
Biasa ke
Anyer? Cobalah Pulau Puteri. Suka laut? Pergilah ke gunung.
Suka gunung? Ke laut aja.
Suka gunung? Ke laut aja.
Ubah juga
rute yang menjadi kebiasaan Anda. Cobalah perjalanan baru. Kemudikanlah sendiri
kendaraan Anda, dari Jakarta ke Medan umpamanya.
10. KEMBANGKAN
KREATIFITAS ANDA
Kerjakan
teka-teki silang dengan berbagai variasinya. Mainkan jangan hanya solitaire,
tapi juga spider solitaire. Belajarlah menulis terbalik yang hanya bisa dibaca
di depan kaca. Leonardo Da Vinci, melakukannya untuk semua catatannya.
Bongkar PC Anda dan rakit kembali. Lakukan overclok. Montiri kendaraan Anda sendiri.
Pakai pakaian yang Anda geli memakainya.
Bongkar PC Anda dan rakit kembali. Lakukan overclok. Montiri kendaraan Anda sendiri.
Pakai pakaian yang Anda geli memakainya.
11. HADAPI KETAKUTAN
ANDA
Takut
bicara, bicaralah. Takut ketinggian? Naiklah pesawat.
Apapun yang
terjadi, ketakutan hanyalah perasaan. Dalam banyak kasus, ia tidak berakibat
apa-apa kecuali hanya rasa takut Anda.
12. LATIHAN
W.A.I.T
Katakan:
“What Am I
Thinking?”
setiap kali
Anda bisa melakukannya. Seperti sekarang misalnya?
13. PELAJARI
PERSPEKTIF ORANG LAIN
Apa yang
penting baginya?
Apa yang
disadari dan tidak disadarinya?
Apakah
pikirannya sama terbukanya dengan Anda?
Apa sih niat
positif di belakang kelakuan orang ini?
Jika Anda
selalu melihat gedung A dari sisi kiri jalan, cobalah melihatnya dari sisi
kanan jalan, dan rasakan perbedaan persepsi Anda.
Jika Anda
sering menonton TV bersama seseorang, matikan TV Anda dan mulailah mengobrol
dengannya. Perpanjang waktu mengobrol Anda dan perpendek waktu menonton Anda.
Mulailah rasakan bagaimana itu lebih nikmat daripada menonton televisi.
14. TIPS
TAMBAHAN
Efisienlah
dengan memilih aktivitas yang murah bagi Anda.
Efisienlah
dengan waktu latihan Anda.
Jadilah
berani. Jangan pernah malu jika itu memang tidak memalukan.
Jangan
terdiskriminasi oleh trend atau mode. Pakaian Anda sudah ketinggalan jaman?
Tidak, itu modis dan trendy untuk Anda. Sepatu Anda terlalu klasik atau
konservatif? Tidak, itu modis dan trendy untuk Anda. Mobil Anda butut? Tidak,
itu adalah sedan keluaran ‘84 favorit Anda. Modis, dan trendy.
15. WARNING
Be safe.
Jagalah keselamatan diri dan hati Anda. Jagalah keselamatan hubungan Anda
dengan siapa saja. Jangan memaksa untuk sesuatu yang terlalu berat untuk Anda.
Ingatlah bahwa tujuan memiliki pikiran terbuka, adalah mengembangkan pikiran
yang sempit. Jangan sampai, pikiran Anda malah tambah sempit.
KESIMPULAN
Prinsip
dasar dari semua latihan ini, adalah mencoba terbuka dan menjadi terbuka.
Menemukan hal baru, belajar keahlian baru, belajar cara berpikir yang baru.
Lakukanlah dengan kreatif. Lakukanlah dengan impulsif. Lakukan dengan terbuka.
Lakukanlah apa yang belum tercantum di dalam daftar ini.
Setiap
keputusan yang Anda buat di dalam hidup, didasarkan pada sistem tata nilai dan
keyakinan Anda. Untuk menjadikan pikiran Anda lebih terbuka, mulailah dari
dasar sistem tata nilai dan keyakinan Anda.
Pikiran terbuka
akan menangguk kenyamanan menghadapi berbagai perbedaan. Pikiran terbuka
memberi pilihan lensa untuk suatu objek pemotretan. Pikiran terbuka, akan
memperkaya pilihan. Itulah yang dapat membuat Anda sukses dan berjaya.
Sahabat
saya yang baik hatinya, Pikiran yang terbuka dan hati yang penyayang, akan
menaikkan Anda ke ketinggian yang indah, dan menjadikan Anda jiwa kecintaan
yang dirindukan kehadirannya.
Maka,
peliharalah keterbukaan pikiran Anda kepada ide-ide baru, dan lembutkanlah
perlakuan Anda kepada keluarga dan sesama.
Mario Teguh - Loving
you all as always
DAFTAR
PUSTAKA
Riomantis, Adil.
2010. Arti Open Mind. Cirebon:ITB
Andy Milly,
(Rabu, 30 Juni 2010). Berita dan Fakta
Ilmiah Harian Berpikir Terbuka. FaktaIlmiah.
http://www.faktailmiah.com/2010/06/30/berpikir-terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar